Strategi Menabung untuk Mahasiswa dengan Penghasilan Pas-Pasan
Menjadi mahasiswa sering kali identik dengan hidup hemat dan serba cukup. Uang kiriman pas-pasan atau penghasilan dari kerja paruh waktu sering kali hanya cukup untuk kebutuhan harian. Tapi bukan berarti kamu tidak bisa menabung. Justru, dari penghasilan kecil itulah kamu bisa belajar kebiasaan keuangan yang sehat sejak dini.
Berikut ini beberapa strategi menabung yang realistis dan bisa langsung kamu praktikkan, tanpa harus menyiksa diri sendiri.
1. Gunakan Metode “Simpan Dulu, Belanja Kemudian”
Kebanyakan orang menabung dari uang sisa setelah belanja. Padahal, yang paling efektif adalah menyisihkan uang di awal begitu kamu menerima uang bulanan atau gaji freelance.
Misalnya:
- Dapat kiriman Rp1.000.000
- Langsung simpan 5–10% (Rp50.000–Rp100.000) ke rekening khusus tabungan
- Gunakan sisanya untuk kebutuhan pokok
Nominalnya kecil? Tidak masalah. Yang penting konsisten.
2. Buat Dua Rekening Terpisah
Pakai satu rekening untuk kebutuhan harian dan satu lagi khusus untuk tabungan. Pilih rekening tabungan yang tidak punya kartu ATM agar tidak tergoda tarik uang seenaknya.
Bonus: Pilih bank digital tanpa biaya admin agar saldo tidak tergerus.
3. Catat Semua Pengeluaran
Kamu mungkin terkejut setelah melihat berapa banyak uang keluar untuk hal-hal kecil: kopi, jajan sore, atau ongkir yang sebenarnya bisa dihindari.
Gunakan aplikasi pencatat keuangan seperti:
- Money Lover
- Catatan Excel sederhana
- Buku kecil manual
Dari situ kamu bisa tahu mana pengeluaran yang bisa dikurangi.
4. Kurangi Jajan, Ganti dengan Masak Sendiri
Kalau kamu punya akses dapur, cobalah mulai masak sendiri meski hanya untuk sarapan atau makan malam. Selain lebih sehat, kamu bisa menghemat banyak. Misalnya:
- Harga nasi goreng di luar: Rp20.000
- Masak sendiri: sekitar Rp6.000–Rp8.000/porsi
Selisihnya bisa masuk ke tabungan.
5. Cari Pemasukan Tambahan
Kalau penghasilanmu pas-pasan, tambahkan penghasilan kecil-kecilan seperti:
- Freelance menulis, desain, atau terjemahan
- Jual barang preloved
- Jadi asisten dosen atau tutor mata kuliah
- Buka jasa titip atau jadi dropshipper kecil-kecilan
Uang tambahan ini bisa langsung dialokasikan untuk tabungan atau dana darurat.
6. Gunakan Sistem Amplop atau E-wallet Terpisah
Kamu bisa alokasikan uang bulanan dengan sistem “amplop” untuk tiap kebutuhan, seperti:
- Amplop makan
- Amplop transport
- Amplop hiburan
- Amplop tabungan
Kalau pakai e-wallet, buat sub-akun atau gunakan fitur dompet terpisah seperti di ShopeePay atau GoPay Later Budget (hanya untuk pengelompokan, bukan berutang!).
7. Hindari Cicilan dan Pinjaman yang Tidak Mendesak
Saat jadi mahasiswa, hindari godaan beli barang dengan cicilan seperti HP atau laptop baru yang bukan kebutuhan mendesak. Pinjaman online dan paylater sebaiknya benar-benar jadi pilihan terakhir dan sangat hati-hati digunakan.